Ada api di dalam dada, Menyala-nyala tanpa kendali. Kata-kata tajam melukai udara, Menghancurkan damai yang sempat berdiri. Hati bergetar, jiwa terluka, Amarah ini membakar segalanya. Api amarah, cepat membara, Menghanguskan cinta yang pernah ada. Oh, tolong hentikan, sebelum terlambat, Sebelum hati ini benar-benar hancur berat. Kadang tak kusadari, Lidahku seperti pedang yang berlari. Menghantam hati yang seharusnya dijaga, Mengubah cinta menjadi luka. Ku tahu salah, ku ingin reda, Tapi ego ini terus menggila. Api amarah, cepat membara, Menghanguskan cinta yang pernah ada. Oh, tolong hentikan, sebelum terlambat, Sebelum hati ini benar-benar hancur berat. Ambil nafas, redakan gelombang, Jangan biarkan api jadi penyesalan panjang. Air mata turun, tanda penyesalan, Aku ingin kembali ke kedamaian. Api amarah, kini mulai reda, Ku peluk cinta, tak ingin kehilangan. Oh, maafkan aku atas yang terjadi, Ku ingin cinta ini tetap abadi. Amarah hanyalah badai yang berlalu, Ku berjanji akan menjagamu selalu. Api amarah kini telah padam, Digantikan cinta yang takkan tenggelam.