Saat angin berbisik lembut namamu, Aku dengar rindu yang tak pernah terucap, Matahari menghangatkan jalanku, Dengan sinar keemasan, perlahan merayap. Di antara kelopak bunga, liar dan tak jinak, Ku temukan jejakmu yang abadi di sana, Kaulah hakikat yang tak pernah pudar, Seperti bintang di langit yang setia bercahaya. Kau bagaikan angin yang tak terlihat, Namun selalu terasa di setiap langkahku, Kau hadir di setiap hela napasku, Cintamu abadi, tak pernah hilang waktu. Seperti embun yang jatuh di pagi hari, Kau menyentuh hatiku dengan lembut sekali, Tak ada yang bisa menahan rasa ini, Karena kaulah tujuan, yang tak terganti. Kau bagaikan angin yang tak terlihat, Namun selalu terasa di setiap langkahku, Kau hadir di setiap hela napasku, Cintamu abadi, tak pernah hilang waktu. Seperti embun yang jatuh di pagi hari, Kau menyentuh hatiku dengan lembut sekali, Tak ada yang bisa menahan rasa ini, Karena kaulah tujuan, yang tak terganti. Kau bagaikan angin yang tak terlihat, Namun selalu terasa di setiap langkahku, Kau hadir di setiap hela napasku, Cintamu abadi, tak pernah hilang waktu. Kaulah makna yang tak pernah pudar, Dalam setiap hembusan, dalam setiap langkah.