[Verse 1 Kata-kata tajam, tawa tanpa nurani, Dipandang biasa, dianggap tradisi. Luka-luka itu tersimpan di jiwa, Kisah korban yang direnggut mimpinya. Di balik wajah diam, badai berkecamuk, Dendam yang membara, hati penuh sesak. Berharap dihargai, tapi hanya mimpi, Saat dunia menutup mata pada tragedi. [Pre-Chorus Apa salahku hingga mereka menindas? Apakah ini ujian, atau kejamnya belas? [Chorus Lingkaran api, aku terbakar lagi, Ketika dendam menggantikan empati. Aku bukan malaikat, aku juga manusia, Namun di hatiku kini ada bara. [Verse 2 Teriakan itu masih terngiang di telinga, Menggema, menyayat, jadi mimpi buruk selamanya. Keadilan hanya kata tanpa makna, Ketika penghakiman disulap,lelucon belaka. Aku jadi monster, mereka yang menciptakan, Dari tangis kecilku hingga amarah bertahan. Kini aku di persimpangan jalan kelam, Haruskah aku menyerang atau lupakan dendam? [Pre-Chorus Apa salahku hingga mereka menindas? Apakah ini ujian, atau kejamnya belas? [Chorus Lingkaran api, aku terbakar lagi, Ketika dendam menggantikan empati. Aku bukan malaikat, aku juga manusia, Namun di hatiku kini ada bara. [Bridge akan kubawan kau seribu perih, semua kusimpan dengan gigih. Keadilan tak datang tanpa keberanian, saat kubalaskan semua dendam....