Verse 1)
Awal cerita begitu manis seperti madu,
Kau hadir bawa harapan, masa depan baru.
Tapi siapa sangka, semua berubah cepat,
Cintamu penuh drama, aku tersesat.
Janjimu bagai bintang, terang tapi jauh,
Aku di sini berjuang, kau buat hatiku luluh.
Aku bodoh mencintai sosok yang palsu,
Kini aku sadar, kau racun dalam kalbu.
(Chorus)
Mencintai mu merupakan malapetaka,
Aku jatuh dalam jebakan dusta.
Setiap senyumanmu bagai pisau belati,
Menusuk hati ini tanpa henti.
Mencintai mu adalah kesalahan fatal,
Hatiku hancur, rasa ini tak normal.
Aku harus pergi, tinggalkan cerita,
Karena mencintai mu, hanya malapetaka.
(Verse 2)
Kau pandai berkamuflase, serigala berbulu domba,
Kata-katamu manis, tapi hatimu penuh drama.
Aku yang dulu buta, kini terbuka,
Semua perlakuanmu hanya tipu daya.
Cinta ini ternyata racun yang mematikan,
Aku tenggelam dalam laut penuh kegelapan.
Aku coba bertahan, tapi kau terus menghancurkan,
Kini aku sadar, aku harus melawan.
(Chorus)
Mencintai mu merupakan malapetaka,
Aku jatuh dalam jebakan dusta.
Setiap senyumanmu bagai pisau belati,
Menusuk hati ini tanpa henti.
Mencintai mu adalah kesalahan fatal,
Hatiku hancur, rasa ini tak normal.
Aku harus pergi, tinggalkan cerita,
Karena mencintai mu, hanya malapetaka.
(Bridge)
Aku kuat, aku bangkit dari reruntuhan,
Menghapus namamu, memulai kehidupan.
Cinta bukan perang, bukan permainan,
Aku layak dapatkan yang lebih dari kehancuran.
Kau bisa simpan drama, aku tak peduli,
Aku melangkah pergi, kembali jadi diri sendiri.
(Chorus)
Mencintai mu merupakan malapetaka,
Aku jatuh dalam jebakan dusta.
Setiap senyumanmu bagai pisau belati,
Menusuk hati ini tanpa henti.
Mencintai mu adalah kesalahan fatal,
Hatiku hancur, rasa ini tak normal.
Aku harus pergi, tinggalkan cerita,
Karena mencintai mu, hanya malapetaka.
(Outro)
Kini aku bebas, tanpa beban di jiwa,
Takkan kubiarkan cinta jadi malapetaka.
Luka ini pelajaran, bukan penyesalan,
Aku melangkah ke depan, hidup tanpa tekanan.
[intro
(Verse 2)
Kau pandai berkamuflase, serigala berbulu domba,
Kata-katamu manis, tapi hatimu penuh drama.
Aku yang dulu buta, kini terbuka,
Semua perlakuanmu hanya tipu daya.
Cinta ini ternyata racun yang mematikan,
Aku tenggelam dalam laut penuh kegelapan.
Aku coba bertahan, tapi kau terus menghancurkan,
Kini aku sadar, aku harus melawan.
(Chorus)
Mencintai mu merupakan malapetaka,
Aku jatuh dalam jebakan dusta.
Setiap senyumanmu bagai pisau belati,
Menusuk hati ini tanpa henti.
Mencintai mu adalah kesalahan fatal,
Hatiku hancur, rasa ini tak normal.
Aku harus pergi, tinggalkan cerita,
Karena mencintai mu, hanya malapetaka.
(Outro)
Kini aku bebas, tanpa beban di jiwa,
Takkan kubiarkan cinta jadi malapetaka.
Luka ini pelajaran, bukan penyesalan,
Aku melangkah ke depan, hidup tanpa tekanan.