[verse

Di tanah yang retak, darah menjadi saksi,

Ibu menangis, memanggil nama tanpa henti.

Lelah menggendong beban dunia yang tamak,

Kaki yang luka, diinjak tanpa belas kasihan.

[PRE-CHORUS

Dimanakah hati mereka yang berkuasa?

Janji hanyalah racun yang mematikan rasa.

Peluh dan tangis ibu tak lagi berharga,

Kita terdiam, terbelenggu oleh dosa.

[CHORUS

Basuh kaki ibu dengan air penyesalan,

Luka yang menganga adalah dosa keturunan.

Kita biarkan dunia memakan jiwa mulia,

Sujudlah sekarang, sebelum terlambat semua!

[verse 2

Tangan ibu yang kasar membentuk kehidupan,

Tapi apa balasannya? Luka dan kehancuran.

Panggung kemewahan dibangun di atas derita,

Manusia lupa pada akar yang membesarkannya.

[PRE-CHORUS

Apakah ini harga kemajuan yang kita bayar?

Keringat ibu dibeli dengan janji yang hancur.

Setiap langkahnya menyisakan jejak pedih,

Tapi kita berpaling, sibuk dengan ambisi.

[CHORUS

Basuh kaki ibu dengan air penyesalan,

Luka yang menganga adalah dosa keturunan.

Kita biarkan dunia memakan jiwa mulia,

Sujudlah sekarang, sebelum terlambat semua!

Bangkit dari abu yang kita timbun,

Air mata ibu menjadi badai yang muram.

Lawan dunia yang membutakan hati,

Basuh luka ini dengan darah sejati!

[BREAKDOWN

Basuh! Kaki! Ibu!

Hapus! Dosa! Kita!

Bangkit! Dari! Hina!

Kembalikan! Kemanusiaan!

[CHORUS

Basuh kaki ibu dengan air penyesalan,

Luka yang menganga adalah dosa keturunan.

Kita biarkan dunia memakan jiwa mulia,

Sujudlah sekarang, sebelum terlambat semua!

Bangkit dari abu yang kita timbun,

Air mata ibu menjadi badai yang muram.

Lawan dunia yang membutakan hati,

Basuh luka ini dengan darah sejati!

[CHORUS

Basuh kaki ibu dengan air penyesalan,

Luka yang menganga adalah dosa keturunan.

Kita biarkan dunia memakan jiwa mulia,

Sujudlah sekarang, sebelum terlambat semua!

Bangkit dari abu yang kita timbun,

Air mata ibu menjadi badai yang muram.

Lawan dunia yang membutakan hati,

Basuh luka ini dengan darah sejati!