(Verse 1) Pagi datang, aku mulai bangun, Mata masih berat, tapi ku harus berjuang. Dunia tak menunggu, waktu terus berjalan, Kerja keras, tapi tak ada yang berubah. (Pre-Chorus) Lelah menggerogoti tubuh ini, Namun dompet tetap kosong, tak terisi. Setiap jam ku habiskan untuk mereka, Tapi apa yang ku dapatkan? Tak ada harta. (Chorus) Hari-hari penuh kerja, tapi tak kaya, Bekerja keras, namun kantong tetap sepi. Impian terus menari di kepala, Tapi kenyataan tetap sama, tak ada yang pasti. (Verse 2) Waktu berlalu, lelah menggumpal, Setiap detik terasa panjang, namun tak berharga. Aku bekerja untuk hari esok, Tapi hari ini tetap hilang begitu saja. (Pre-Chorus) Lelah menggerogoti tubuh ini, Namun dompet tetap kosong, tak terisi. Setiap jam ku habiskan untuk mereka, Tapi apa yang ku dapatkan? Tak ada harta. (Chorus) Hari-hari penuh kerja, tapi tak kaya, Bekerja keras, namun kantong tetap sepi. Impian terus menari di kepala, Tapi kenyataan tetap sama, tak ada yang pasti. (Bridge) Aku bertanya pada diri sendiri, Mengapa semua ini terasa sia-sia? Kerja keras, mimpi yang tak kunjung tercapai, Tapi aku tak boleh menyerah, meski lelah. (Chorus) Hari-hari penuh kerja, tapi tak kaya, Bekerja keras, namun kantong tetap sepi. Impian terus menari di kepala, Tapi kenyataan tetap sama, tak ada yang pasti. (Outro) Hari-hari penuh kerja, tapi tak kaya, Tapi aku terus berjalan, takkan berhenti. Suatu saat nanti, mungkin ada harapan, Karena aku takkan menyerah pada kenyataan.