Dari tanah yang dulu menjadi naungan, Kini berganti air mata dan kehilangan. Jejak leluhur terhapus paksa, Hati kami pedih, keadilan entah di mana. Janji kesejahteraan yang penuh kepalsuan, Mengorbankan rakyat demi kepentingan. Bumi yang kami jaga dengan cinta, Kini direnggut tanpa rasa. [Pre-Chorus Oh, tanah ini milik kami, Hak yang Allah titipkan untuk dijaga, bukan dirampas. [Chorus Tanah yang menangis, doa kami terbang tinggi, Mencari keadilan yang tak kunjung kembali. Wahai yang zalim, takutlah pada azab Ilahi, Doa orang teraniaya pasti didengar-Nya nanti. Hukum dunia berpihak pada kuasa, Mengabaikan nurani, menjual amanah bangsa. Mereka berkata ini demi kemajuan, Tapi yang terasa hanyalah pengkhianatan. Tanah yang hidup dari tangan-tangan kami, Dijadikan alat bagi mereka yang serakah tak peduli. Tapi kami yakin pada janji-Nya yang pasti, Kebenaran akan datang, membawa cahaya hakiki. [Pre-Chorus Wahai pemimpin, ingatlah akhirat, Tanah yang kau rampas adalah ujian atas amanah. [Chorus Tanah yang menangis, doa kami terbang tinggi, Mencari keadilan yang tak kunjung kembali. Wahai yang zalim, takutlah pada azab Ilahi, Doa orang teraniaya pasti didengar-Nya nanti. \"Wahai manusia, Allah tak pernah tidur. Siapa yang mengambil sejengkal tanah secara zalim, Dia akan membawa tujuh lapis bumi di pundaknya kelak. Takutlah pada doa orang-orang yang tersakiti.\" Tanah yang menangis, biarkan doa kami menggema, Menghancurkan kezaliman yang merampas tanpa rasa. Allah Maha Adil, setiap langkah Dia saksikan, Kami percaya keadilan akan datang di masa depan. [Outro Tanah ini saksi, derita kami yang nyata, Bukan hanya soal dunia, tapi amanah-Nya yang berharga. Wahai umat, bangkitlah bersama, Hanya dengan syariah, keadilan kembali menyapa.