(Verse 1) Langit pagi menyapa dingin, Langkah kaki penuh angan, Jauh dari rumah, kutempa diri, Mengejar mimpi, menahan rindu. Di balik tawa, ada air mata, Kenangan rumah tak pernah sirna, Namun aku tahu, jalan yang kupilih, Adalah bukti cinta untuk mereka. (Chorus) Aku anak rantau, melangkah di badai, Menahan rindu di tengah sepi, Berjanji pada hati, tak akan berhenti, Demi senyum mereka di hari nanti. (Verse 2) Surat ibu masih kusimpan rapi, Doanya menuntunku setiap hari, Di kota ini, ku bangun harapan, Walau sendiri, aku tetap bertahan. Langit malam menjadi saksi, Peluh dan lelah tak bisa kuhindari, Tapi kuyakin, Tuhan mendengar, Semua perjuangan ini takkan sia-sia. (Chorus) Aku anak rantau, melangkah di badai, Menahan rindu di tengah sepi, Berjanji pada hati, tak akan berhenti, Demi senyum mereka di hari nanti. (Bridge) Kadang ingin pulang, namun belum waktunya, Aku tahu mereka menunggu berita, Bawa kabar baik, bawa mimpi nyata, Hingga akhirnya pulang membawa bahagia. (Chorus) Aku anak rantau, melangkah di badai, Menahan rindu di tengah sepi, Berjanji pada hati, tak akan berhenti, Demi senyum mereka di hari nanti. (Outro) Langit pagi, langkahku tak henti, Rindu yang mendalam, jadi energi, Aku anak rantau, tetap percaya, Mimpi ini untuk cinta di sana.