Cintaku, sebening embun di pagi hening,
Lahir dari hati yang tak pernah pudar bening.
Mengalir lembut di sela daun-daun rindu,
Menyentuh perlahan, tak pernah tergesa waktu.
Ia tak memaksa, tak pernah meminta,
Hanya memberi, tulus tanpa cela.
Seperti embun yang membasuh bumi,
Cintaku memelukmu dalam sunyi.
Saat mentari menyapa dengan hangat,
Ia tak menghilang, hanya berubah rupa.
Menjadi uap yang mengecup langit,
Namun cintaku tetap abadi, tak tergigit.
Cintaku tak menuntut kilau dunia,
Hanya mencari tempat di hatimu yang mulia.
Setenang embun, ia menunggu pagi,
Setegar cinta yang takkan pernah mati.