Di lembut embun pagi yang memeluk bumi,
Ada sinar yang menari, menembus sepi.
Cahaya jiwa, tak pernah redup,
Meski gelap datang mengetuk pintu hidup.
Ia berbisik di sela sunyi,
Menggenggam hati yang hampir letih.
Memberi arah di jalan berliku,
Menyulut harapan di setiap ragu.
Bukan lentera yang mudah padam,
Bukan pula bintang yang terbenam.
Ia abadi, menyala dalam sukma,
Menuntun langkah menuju surga dunia.
Cahaya jiwa, suara hati yang setia,
Mengajari kita arti bahagia.
Bukan pada kemilau dunia fana,
Namun pada cinta dan damai yang baka.
Jika hari kelabu dan semangat tertatih,
Ingatlah, cahaya jiwa takkan pergi.
Ia selalu ada, menerangi semesta,
Menyatukan mimpi dengan nyata.