[Verse 1
Pikiran bilang berhenti, hati bilang coba lagi,
Langkahku berat di jalur yang tak pasti.
Keadaan pojokkan, aku terjebak sendiri,
Bimbang di antara mimpi dan realiti.
Logika bicara, ini bukan jalannya,
Tapi rasa mendesak, katanya jangan menyerah.
Aku tarik napas, tapi dada makin sesak,
Semua terasa abu-abu, tanpa warna yang bijak
[Chorus
saat semua tak lagi sejalan,
terpojok aku, dalam khayalan.
Ke mana aku harus melangkah,
Saat dilema bertemu amarah?
[Verse 2
Dan jika akhirnya harus ku pilih,
Aku ikuti hati, meski jalan terasa perih.
kurenungi, apa yang benar,
Tapi hati berbisik,terlalu bersabar.
Keadaan bagai cermin yang retak,
bimbangan yang tak pernah sepakat.
Aku tahu harus bangkit dari luka ini,
Tapi ke mana arah saat jiwa tak pasti?
[Chorus
saat semua tak lagi sejalan,
terpojok aku, dalam khayalan.
Ke mana aku harus melangkah,
Saat dilema bertemu amarah?
[Bridge
Yin dan yang, keseimbangan abadi,
Saling bertolak, tak pernah sendiri.
Tanpa gelap, terang kehilangan makna,
Tanpa luka, cinta takkan terasa.