\"Pilihan hidup... selalu bikin gila. Antara karir atau cinta, mana yang harus dipilih, bro?\"
Di pagi hari aku sudah terjaga,
Agenda kerja dan tenggat waktu di sekitar kepala.
Tapi wajahmu muncul dalam ingatan,
Membuat logika dan hati terus bertentangan.
Karir berkata, \"Kau harus terus maju!\"
Cinta berteriak, \"Jangan tinggalkan aku!\"
Dua jalan ini seperti tikungan tajam,
Mana yang harus kulewati tanpa karam?
\"Pikirkan masa depan!\"
\"Tapi cinta tak bisa bertahan!\"
Di tengah gangguan ini aku terjebak,
Antara tanggung jawab dan hati yang retak.
Beratnya hidup di persimpangan ini,
Antara karir yang tinggi atau cinta yang abadi.
Baiklah aku memilih satu jalanku,
Atau coba bertahan dengan dua beban di bahuku?
\"Ayo pilih! Jangan ragu!\"
Di kantor aku sibuk mengejar mimpi,
Tapi teleponmu membuat hati ini perih.
\"Apakah aku tak lagi cukup bagimu?\"
Aku pun tak tahu, apa aku masih bisa untukmu.
Cinta butuh waktu, karir butuh tenaga,
Hidup seperti ini, mana yang bisa kupilih dengan lega?
Keduanya berharga, keduanya adalah nyawa,
Tapi kenapa hidup ini terasa seperti drama?
\"Kau harus melawan rasa takut!\"
\"Tapi jangan tinggalkan sesuatu yang lembut!\"
Di antara keraguan aku mencari arah,
Mana yang harus kupilih agar aku tak salah?
Beratnya hidup di persimpangan ini,
Antara karir yang tinggi atau cinta yang abadi.
Baiklah aku memilih satu jalanku,
Atau coba bertahan dengan dua beban di bahuku?
\"Ayo pilih! Jangan ragu!\"
\"Cinta berkata: 'Aku di sini kamu,'
Karir menjawab: 'Aku jalan masa depanmu.'
Kenapa keduanya tak bisa bersatu?
Kenapa aku harus selalu memilih sesuatu?\"
Beratnya hidup di persimpangan ini,
Antara karir yang tinggi atau cinta yang abadi.
Baiklah aku memilih satu jalanku,
Atau coba bertahan dengan dua beban di bahuku?
\"Aku akan terus berjalan, meski tak tahu arah. Karir dan cinta, kalian adalah jalanku...\"