Di atas kertas kusulam kata,

Tentang rasa yang tak pernah sirna.

Pujangga aku, melukis dunia,

Dengan pena kecil, kujelma asa.

Setiap bait adalah mimpi,

Setiap rima menyimpan arti.

Pujangga hati, merangkai cerita,

Dalam kata indah, kuhidupkan makna.

Lewat syair, kutemukan jiwa,

Menyentuh dunia, meski dalam sunyi saja.

Di malam hening, bintang bercahaya,

Aku menulis tentang cinta dan luka.

Tiap kalimat memeluk sunyi,

Namun di sana, kurangkai harmoni.

Dengan kata, kutemukan cahaya,

Menembus gelap, menerangi jiwa.

Pujangga hati, merangkai cerita,

Dalam kata indah, kuhidupkan makna.

Lewat syair, kutemukan jiwa,

Menyentuh dunia, meski dalam sunyi saja.

Pujangga bukan hanya penulis,

Tapi pemimpi di antara realitas.

Setiap kata adalah perjalanan,

Menuju dunia yang penuh keindahan.

Pujangga hati, merangkai cerita,

Dalam kata indah, kuhidupkan makna.

Lewat syair, kutemukan jiwa,

Menyentuh dunia, meski dalam sunyi saja.

Dan ketika waktu berhenti berbicara,

Syairku tetap hidup selamanya.

Pujangga hati, aku hanya seorang,

Namun lewat kata, aku menjadi terang.