[Verse 1
Di dalam keramaian, ku bawa dagangan,
Es teh manis, langkah demi langkah kuberjalan
Namun cemooh datang dari bibir kejam,
Menghujaniku dengan rasa yang kelam.
Mereka tertawa, ku tetap berdiri,
Dalam hinaan, ku simpan harga diri.
Air mata jatuh, namun tak terlihat,
Kuleburkan sakit dalam senyum yang hangat.
[Chorus
Manisnya senyum di balik luka,
Kepada Tuhan ku pasrah semua.
Setiap hina menjadi doa,
Kuharap berkah untuk mereka.
Oh es teh manis yang ku tawarkan,
Semoga pahit takkan bertahan.
[Verse 2
Mereka berkata, “Jika tak laku, itu takdir”
Tertawa sinis, menusuk jiwa rasa.
Tapi ku tahu, dunia ini fana,
Takkan kubalas, biar Tuhan yang bicara.
Ku genggam erat cangkir-cangkir kecil,
Dalam lelah, ku tetap memohon adil.
Senyumku palsu, namun bukan kebencian,
Ku beri cinta meski dihujat dengan hinaan.
[Chorus
Manisnya senyum di balik luka,
Kepada Tuhan ku pasrah semua.
Setiap hina menjadi doa,
Kuharap berkah untuk mereka.
Oh es teh manis yang ku tawarkan,
Semoga pahit takkan bertahan.
[Bridge
Allah Maha Tahu, yang kusembah,
Dalam sabar ini, kutemukan arah.
[Chorus
Manisnya senyum di balik luka,
Kepada Tuhan ku pasrah semua.
Setiap hina menjadi doa,
Kuharap berkah untuk mereka.
Oh es teh manis yang ku tawarkan,
Semoga pahit takkan bertahan.
[Outro
Di dalam keramaian, ku terus berjalan,
Mengais harapan di tengah ejekan.
Es tehku manis, senyumku tulus,
Dalam hinaan, ku tetap ikhlas.