Tampak suci di depan mata,

Bersinar bak malaikat surga,

Pidato manis penuh janji,

Namun hatimu iblis sembunyi.

Katamu kau berjuang untuk kami,

Nyatanya kau sibuk curi sendiri,

Rakyat menderita, kau tertawa,

Berkhianat dengan topeng sempurna.

Hei pemimpin bermuka dua,

Janji manismu tak lagi bermakna,

Di balik senyum, kau simpan dusta,

\"KAMI TAHU SIAPA ENGKAU!

Kau bicara tentang moralitas,

Sementara tanganmu kotor nista,

Harta rakyat kau embat sendiri,

Kau sembunyi di balik janji suci.

Katamu kau berjuang untuk kami,

Nyatanya kau sibuk curi sendiri,

Rakyat menderita, kau tertawa,

Berkhianat dengan topeng sempurna.

Hei pemimpin bermuka dua,

Janji manismu tak lagi bermakna,

Di balik senyum, kau simpan dusta,

Kami tahu siapa engkau sebenarnya.

Tawa palsumu itu memuakkan,

Ketulusanmu hanyalah bayangan,

Saat kekuasaan menggoda jiwa,

Kau lupa siapa dirimu sebenarnya.

Rakyat kini buka mata,

Kebohonganmu takkan bertahan lama,

Topengmu kan hancur seiring waktu,

\"KAMI MELAWAN!\"

Kami bangkit melawan pemimpin palsu.